PENGANTAR BISNIS "MARKETING MIX "


Dalam suatu produksisitas produsen harus dapat mempertimbangkan marketing mix (bauran pemasaran) yang terdiri dari produk, price, place dan promotion. Dalam kasus ini saya mengambil contoh dari salah satu  rumah makan yang terletak di wilayah Jkrta Timur di pinggir Jl. Haji Ten. Di sini kita dapat merasakan kenikmatan Untuk menyantap ayam goreng tulang lunak ini tak perlu mengunyah kuat karena dagingnya sangat empuk. Rumah makan ini bernama Ayam Goreng Tulang Lunak Ny. Nani .
 AYAM GORENG TULANG LUNAK
PERTAMA DI JAKARTA Bukan yang lain!!!
SANGGUP 1 X DELIVERI HINGGA 6000 BOX
Ayam Goreng Tulang Lunak yang dimiliki oleh pak Sugiono dengan merk nama sang istri, Ny. Nani Sugiono pada mulanya adalah sebuah tenda kaki lima di depan sebuah masjid Salman Al Farisi kantor Bulog di jalan Raya H. Ten. Tak lama setelah beberapa bulan berjalan, keluarga pak Sugiyono mencoba mengembangkan usaha dengan mengontrak sepetak rumah tak jauh dari masjid itu dan masih di pinggir jalan dengan kapasitas 3 meja atau setidaknya 12 kursi.
 Seiring dengan kian populernya makanan ayam goreng tulang lunak di tengah masyarakat dari tahun ke tahun berjalan, maka pak Sugiono memperluas kontrakan rumahnya ke sampingnya. Semakin maju resto Ayam Goreng Tulang Lunak Ny. Nani S. maka bermunculan pula secara bersamaan waralaba usaha sejenis. Biarpun begitu Nur Cahyo menampik bahwa usaha milik orang lain yang menggunakan sistem waralaba itu sebagai pesaing langsung. "Kita beda konsep dan juga beda selera. Kebetulan saya sendiri juga berbisnis macam-macam," paparnya menjelaskan tentang hiasan dinding berupa kerajinan ukiran kaligrafi di atas plat kuningan yang terpajang di tembok restorannya.
"Kini memang saya mencoba untuk fokus ke usaha restoran ini," jelasnya santai. Apalagi merk restoran sederhana itu kini kian melambung semenjak beberapa stasiun televisi mulai dari ANtv, GlobalTV, TransTV dan Trans7 meliput AGTL Ny. Nani S. Tak kalah ramainya liputan media cetak juga seperti berebut menuliskan tentang ramainya pelanggan yang menggemari masakan ayam khas Jogja ini, seperti Tabloid Info Kuliner, Koran Wartakota, Tabloid Kontan, Majalah Pengusaha, Tabloid Peluang Usaha, Tabloid Prestasi dan media cetak ibukota lainnya.
Sedangkan kelanakuliner kali ini bukan mencicipi menu ayam goreng tulang lunak, namun ayam bakar tulang lunak. Ya sama saja, tapi sepertinya aroma gosong dari bakaran ayam yang telah dipresto selama berjam-jam ini paling disukai pengunjung rumah makan yang kini berkapasitas 50 kursi itu dan terisi separuhnya, padahal waktu itu sudah lewat jam makan siang. Ayam bakarnya terasa gurih dan tulangnya yang lunak membuat saya enggan menyisakan banyak tulang empuk itu. Sambal pedasnya pun terasa pas sekali dengan daging ayam yang wangi harum panggangan.
Yang bikin unik makan ayam khas tradisional Jogja ini adalah minumannya. Di samping minuman ringan umum seperti Softdrink, Es Jeruk dan Es Teh Manis, ada juga aneka minuman tradisional yang tersedia untuk menemani makan Anda, mulai dari Es Beken (Beras Kencur), atau Es Kunas (Kunir Asem) dan Es Gulas (Gula Asem), termasuk juga Es Sari Lidah Buaya, Sari Rumput Laut dan Kopi Mineral.Ada lagi kelebihan yang ditawarkan oleh rumah makan bergaya tradisional ini, yakni kesanggupan mengirimkan pesanan hingga 6000 box. "Bahkan kami pernah mengirim pesanan dalam 5 hari hingga 11.000 box," ungkap Nur Cahyo. Wajar saja pesanan ini begitu banyak karena dengan pengalamannya RM Ayam Goreng Tulang Lunak ini pernah menerima order kantoran bahkan beberapa BUMN. Sebut saja baru-baru ini Kongres Partai Demokrat di JCC, Badan POM, Adira Finance, Astra Daihatsu Sunter, Rumah Sakit Islam, JICT Tanjung Priok, Gedung DPR. "Pokoknya banyak lah yang nggak bisa disebutkan, Mas!" pungkas Nur Cahyo tentang banyaknya pesanan kantoran.

Buat acara resepsi kantor atau pesta pernikahan, ulang tahun sepertinya menu paket ayam tulang lunak bisa jadi pilihan. Pilihan pesanan paket box ini mulai dari harga Rp 18.000,-/box. Bila nasi putih diganti dengan nasi uduk, maka harga ditambah Rp 1.000,- plus bonus krupuk. 

Modalnya tanpa panci presto 

Ayam bakarnya sedikit manis dengan bagian yang menghitam di sana sini. Rasanya seperti ayam dalam masakan gudeg, namun dibakar. Ternyata, menurut Nani, bumbu racikannya lain daripada ayam bakar pada umumnya. “Kami pakai santan kental dulu. Jadi, seperti bikin rendang,” ujarnya. Sebelum dibakar, terlebih dulu ayam dimasak bersama santan kental, gula jawa, dan bumbu-bumbu. “Jadi, ada rasa asin, manis, dan pedas,” sambung Nani.Sebenarnya, Nani baru mulai menawarkan ayam goreng tulang lunak setelah menempati kedainya, sekitar tujuh tahun lalu. Soalnya, “Kalau sekarang saya bisa masak di sini, di belakang,” ujar Nani. Sewaktu berjualan dengan gerobak dorong, Nani harus terlebih dulu memasak ayamnya di rumah. Selain itu, memiliki dapur yang menyatu dengan kedai membuat perempuan yang hobi masak ini leluasa beraksi di dapur. Ia bisa menambahkan beragam menu seperti gudeg, ayam bakar, dan sayur asem.

Biarpun ayamnya empuk digigit, ternyata Nani tidak menggunakan panci bertekanan tinggi (presto) untuk memasak. “Wah, pancinya harus segede apa, kalau pakai presto,” ujar Nani. Selama ini, ia selalu mengolah ayam dengan cara merebusnya dalam waktu lama. “Kalau api kecil, bisa tiga jam merebusnya,” kata Nani.
Proses pemasakan ayam memang tidak sederhana dan memakan waktu lama. Biasanya, Nani membeli ayam potong dalam keadaan hidup. “Saya potong sendiri, di sini ada karyawan khusus pemotongan,” jelas Nani. Setelah dibersihkan dengan air panas, ayam dilumuri jeruk nipis atau jahe. Pasalnya, ayam potong ini banyak mengandung lendir yang bisa menyebabkan bau tidak enak. Setelah diolah dengan air jeruk atau jahe, barulah ayam dibumbui dan direbus dalam waktu lama.
   Nani biasa memajang ayam yang sudah diungkep tersebut di etalase kedainya. Bila ada pembeli yang memesan, barulah ayam tersebut dibakar atau digoreng.
Sempat Jadi Musuh Tramtib
Nani Sugiono sudah 12 tahun berjualan ayam goreng. Bisnisnya ini bermula dari hobi. Nani yang suka jajan ini rupanya penasaran lantaran setiap kali beli ayam goreng tidak pernah dapat yang empuk. “Makan ayam kok keras. Lalu kita coba-coba resep,” ucap ibu dua anak ini.
Pertama-tama, Nani memasak empat ekor ayam goreng dan dijual. Tak tahunya banyak lidah yang cocok dengan masakan Nani. Ia pun menambah modal, jadi tujuh ekor dan belakangan mencapai 30 ekor ayam sehari. Saat itu Nani menggelar dagangan di warung pinggir jalan di Jalan Haji Ten. Namanya warung gerobak, pastilah bukan bangunan permanen seperti kedai yang ditempatinya sekarang. “Saya ingat, pas selesai buka diangkutin sama tramtib,” kenangnya. Kala itu Nani hanya menyediakan satu menu saja, yakni ayam goreng dan nasi uduk.
Setiap hari paling tidak Nani memotong 150 ekor ayam. “Kalau enggak ada isu flu burung, saya bisa habis 200-250 ekor,” kilahnya. Namun, belakangan ini pun, ketika kedainya ramai, Nani bisa menghabiskan 250 ekor ayam untuk satu gerai.
Dari dagangannya ini, Nani bisa membeli satu petak tanah di Rawasari. Di situlah ia membangun kedai seluas dua petak tanah, setelah ia mengontrak petak persis di sampingnya. Suami Nani dulunya adalah sopir taksi Royal dan Kosti. Setelah dagangan istrinya ramai, ia banting setir membantu berjualan.
Hoki Nani di bisnis ayam rupanya belum berhenti. Setelah berhasil memboyong gerobak dorongnya ke kedai, Nani juga membuka cabang di mana-mana.
Kini Ayam Goreng Tulang Lunak Ny. Nani S. sudah memiliki 3 tempat.
Sedangkan pesan antar pengiriman,
Jl. Raya H. Ten No. 7A Jakarta Timu
atau menghubungi telepon ke
No. (021) 475.2128 atau HP 0813.9079.6246

Cabang lain di
Jl. Raya Pondok Kelapa Blok G1 No. 9A
Kalimalang Jakarta Timur
Telp (021) 8690.1028 atau HP. 0813.9079.6246.
Jl. Jatiwaringin Raya No. 28B
Pondok Gede Jakarta Timur
Telp (021) 8497.2233 atau HP 0813.1409.1715

Demikianlah analisis rumah makan  yang dapat saya sampaikan. Jika ada kesalahan dalam penulisan kata atau penjelasan, saya sebagai penulis mohon maaf kepada pembaca.

1 Response to "PENGANTAR BISNIS "MARKETING MIX ""

  1. Heru Prayogo says:
    15 Desember 2010 pukul 07.16

    wah lebih enak lagi tiap hari ku dikirimin 3 potong buat makan agi siang ama malam nih...

Posting Komentar