DISUSUN OLEH
KELOMPOK 8 ( Vietnam )
-
Annisa Nur fadilla (20210922)
-
Dinni Kurnaeni ( 22210084)
-
Fachri Maulana (22210464)
-
Rama Febriyana (28210185)
-
M.Nurul Asyrofi (29210451)
A. Standar Akuntansi Vietnam
Globalisasi membawa pengaruh
mendasar pada pergerakan
informasi dan perpindahan
modal. Multi National
Corporation (MNC) beroperasi
di berbagai negara dengan
berbagai macam standar pelaporan
keuangan. Sementara itu
dalam pengambilan keputusan
investasi, investor memerlukan
informasi ekonomi dari perusahaan terkait. IFRS
(International Financial
Reporting Standards) menjawab
tantangan bagaimana pelaporan
keuangan harus
dilakukan. Arus besar dunia
sekarang ini sedang menuju ke
dalam satu standar
pelaporan. Satu per
satu negara di dunia saat ini mulai
mengadopsi IFRS.
Di Vietnam, dalam menyusun standar akuntansinya
telah mengadopsi IFRS. Standar akuntansi ini berlaku bagi semua jenis
perusahaan termasuk perusahaan yang terdaftar di bursa. IFRS (International
Financial Accounting Standard) adalah suatu upaya untuk mempekuat
arsitektur keuangan global dan mencari solusi jangka panjang terhadap kurangnya
transparansi informasi keuangan.
Adopsi Penuh Standar Akuntansi
Internasional
Adopsi penuh standar
akuntansi internasional adalah
mengadopsi standar
akuntansi internasional secara
penuh tanpa adanya
perubahan-perubahan untuk
diterapkan di suatu
negara. Adopsi dan
implementasi standar akuntansi internasional (IAS)
yang sekarang menjadi
International Financial Reporting Standard (IFRS)
bukanlah suatu yang
mudah.
Pengadopsian IFRS di Vietnam
dipengaruhi oleh :
1. Tingkat
pendidikan merupakan pilar penting dalam perkembangan standar akuntansi modern.
Keputusan adopsi IFRS merupakan langkah strategis dan penting yang memerlukan
tingkat pendidikan yang tinggi, kompetensi, dan kepakaran dalam memahami
standar. Pertimbangan profesional dan kepakaran akuntan tentunya hanya dapat
diperoleh melalui tingkat pendidikan yang tinggi. Negara dengan tingkat
pendidikan yang tinggi akan mampu mencapai kompetensi ini sehingga mendukung
adopsi IFRS.
2.
Keberadaan pasar modal suatu negara
akan mendorong negara dalam menerapkan standar akuntansi yang baik demi
menjamin kualitas informasi yang berguna bagi investor. Di negara yang memiliki
pasar modal, organisasi penyusun standar cenderung menerapkan sistem akuntansi
yang menjamin dihasilkan informasi keuangan yang berkualitas dan berguna bagi
investor. Keberadaan pasar modal saja tidak cukup, perkembangan pasar modal
yang berbeda di setiap negara akan menunjukkan perhatian yang berbeda terhadap
perlunya sistem akuntansi yang berkualitas.
3.
Perekonomian yang terbuka untuk diakses oleh
investor luar negeri akan membawa manfaat tersendiri. Semakin terbukanya
ekonomi, maka semakin besar kemampuan negara untuk menarik modal asing untuk
mempercepat pertumbuhan ekonomi. Negara dengan perekonomian yang terbuka, akan
mendapat banyak tekanan beragam dari kepentingan pihak internasional baik
investor luar negeri, MNC, kantor akuntan internasional, dan institusi keuangan
internasional. Tekanan pihak eksternal tersebut merupakan dorongan utama untuk
mewujudkan kualitas informasi akuntansi yang lebih baik dengan meningkatkan
keterbandingan sehingga mendorong adopsi IFRS.
4.
Negara dengan mekanisme perlindungan
investor yang lemah akan semakin tinggi kemungkinannya mengadopsi IFRS
sebagai upaya meningkatkan perlindungan investor melalui penyajian informasi
keuangan yang komprehensif dan dapat dibandingkan melalui standar
internasional. Negara dengan tingkat perlindungan investor yang semakin rendah
akan memiliki insentif untuk mengadopsi IFRS guna mengurangi resiko
ekspropriasi terhadap pemegang saham non sepengendali.
5.
Pertumbuhan ekonomi erat kaitannya dengan perkembangan
sistem akuntansi. Negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi
menjadikan fungsi akuntansi sebagai instrumen pengukuran dan komunikasi yang
penting. Aktivitas bisnis dan perekonomian menjadi semakin kompleks seiring
dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin baik, sehingga memerlukan standar
akuntansi yang semakin baik dan berkualitas seperti IFRS.
6.
Kualitas regulator yang semakin baik di negara
berkembang akan meningkatkan kemungkinan adopsi IFRS. Negara yang mengadopsi
IFRS mengharapkan bahwa adopsi IFRS akan meningkatkan kualitas informasi
laporan keuangan yang berguna bagi pengambilan keputusan alokasi modal untuk
meningkatkan perkembangan sektor swasta.
7.
Keberadaan standar akuntansi lokal yang berarti
bahwa negara dengan perkembangan stanar yang sebelumnya mengacu ke standar
akuntansi internasional akan semakin mungkin untuk mengadospi IFRS dibandingkan
negara dengan perkembangan standar akuntansi yang tidak mengacu ke standar
internasional karena tidak menimbulkan biaya pelaihan yang besar.
8.
Faktor irasional lain yaitu karena
ingin memperoleh legitimasi eksternal misalnya mitra utama perdagangan atau
karena ketergantungan politis dengan negara tertentu atau kelompok kerja sama
tertentu.
B. FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN AKUNTANSI DI NEGARA VIETNAM
Ada 8 (delapan) factor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi
internasional. Tujuh faktor utama ekonomi, sejarah social, dan/ atau
kelembagaan dan merupaka faktor yang sering disebutkan oleh para penulis
akuntansi. Akhir-akhir ini, hubungan antara budaya (faktor kedelapan berikut
ini) dan perkembangan akuntansi mulai digali lebih lanjut.
1. Sistem
pendanaan
Vietnam secara relatif adalah pemain baru dalam bisnis
perminyakan, tetapi sekarang Vietnam adalah produser minyak terbesar ketiga di
Asia Tenggara dengan nilai produksi 400.000 barel per hari. Vietnam adalah
salah satu negara Asia yang memiliki kebijakan ekonomi paling terbuka; neraca
perdagangan mencapai sekitar 160% GDP, lebih dari dua kali rasio yang dimiliki
Cina dan lebih dari empat kali rasio India.
Vietnam secara umum masih tergolong negara miskin dengan GDP US$280,2 miliar (estimasi 2006). Ini
menandakan kemampuan daya beli sebesar ~US$3.300 per kapita (atau US$726 per
kapita berdasarkan market
exchange rate). Tingkat inflasi diperkirakan 7.5% per tahun pada 2006. Daya
beli publik meningkat dengan pesat. Kemiskinan, berdasarkan jumlah penduduk
yang hidup dengan pendapatan di bawah $1 per hari, telah menurun secara drastis
dan sekarang lebih sedikit daripada di Tiongkok, India dan Filipina.
Sebagai hasil dari
langkah-langkah reformasi tanah (land reform), Vietnam sekarang adalah produsen
kacang cashew terbesar dengan pangsa 1/3 dari kebutuhan dunia dan eksportir beras kedua terbesar di dunia setelah Thailand.
Vietnam memiliki persentasi tertinggi atas penggunaan lahan untuk kepentingan
cocok tanam permanen, 6,93%, daripada negara-negara lain di Sub-wilayah Mekong
Raya (Greater Mekong Subregion). Selain beras, kunci ekspor adalah kopi, teh, karet dan produk-produk perikanan. Tetapi,
peranan pertanian terhadap pemasukan ekonomi telah berkurang, jatuh berdasarkan
sumbangan terhadap GDP dari 42% pada tahun 1989 menjadi 20% pada tahun 2006,
akibat dari meningkatnya produksi sektor-sektor ekonomi lainnya. Pengangguran
diperkotaan meningkat terus menerus dalam beberapa tahun terakhir karena
tingginya tingkat migrasi dari desa ke kota-kota, sedangkan pengangguran di
pedesaan sudah mencapai level kritis. Di antara langkah-langkah lain yang
diambil dalam proses transisi ke ekonomi pasar, Vietnam, pada Juli 2006
meng-update peraturan properti intelektualnya untuk mematuhi TRIPS.
Vietnam diterima sebagai anggota WTO pada 7 November 2006. Partner-partner
perdagangan utama Vietnam termasuk Jepang, Australia,
negara-negara ASEAN, Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Barat.
2. Sumber hukum
Vietnam memiliki hukum komunis dan
Hukum sipil Perancis.
Hukum sipil (civil law) atau yang biasa dikenal dengan Romano-Germanic
Legal System adalah sistem hukum yang berkembang di dataran
Eropa. Titik tekan pada sistem hukum ini adalah, penggunaan aturan-aturan hukum
yang sifatnya tertulis. Sistem hukum ini berkembang di daratan Eropa sehingga
dikenal juga dengan sistem Eropa Kontinental. Kemudian disebarkan negara-negara
Eropa Daratan kepada daerah-daerah jajahannya.
Presiden Vietnam adalah kepala negara dan secara nominal adalah panglima
tertinggi militer Vietnam, menduduki Dewan
Nasional untuk Pertahanan dan Keamanan (Council National Defense and
Security). Perdana Menteri Vietnam adalah kepala pemerintahan, mengepalai kabinet
yang terdiri atas 3 deputi perdana menteri dan kepala 26 menteri-menteri dan
perwira-perwira.Majelis
Nasional Vietnam (National
Assembly of Vietnam) adalah badan pembuat undang-undang pemerintah yang
memegang hak legislatif,
terdiri atas 498 anggota. Majelis ini memiliki posisi yang lebih tinggi
daripada lembaga eksekutif dan judikatif. Seluruh anggota kabinet berasal dari
Majelis Nasional. Mahkamah Agung Rakyat (Supreme People's Court of Vietnam)
memiliki kewenangan hukum tertinggi di Vietnam, juga bertanggung jawab kepada
Majelis Nasional. Di bawah Mahkamah Agung Rakyat adalah Pengadilan
Kotamadya Provinsi dan Pengadilan Daerah Vietnam. Pengadilan Militer Vietnam juga cabang adjudikatif yang kuat
dengan kewenangan khusus dalam hal keamanan nasional. Semua organ-organ
pemerintah Vietnam secara besar dikontrol oleh Partai Komunis. Mayoritas
orang-orang yang ditunjuk pemerintah adalah anggota-anggota partai. Sekretaris
Jendral Partai Komunis mungkin adalah salah satu pemimpin politik terpenting di
Vietnam, mengontrol organisasi nasional partai dan perjanjian-perjanjian
negara, juga mengatur undang-undang.
3.
Perpajakan
Tahun buku usaha Vietnam adalah 1 Januari hingga 31
Desember kalender matahari. Pajak dasar meliputi :
a.
Pajak ekspor - impor
b. Pajak
penghasilan usaha
c. Pajak
pertambahan nilai
d.
Pajak penjualan khusus
e. Pajak
penghasilan pribadi
a. PAJAK EKSPOR – IMPOR
PAJAK EKSPOR
Vietnam mendorong ekspor, sehingga, hanya
mengenakan pajak pada beberapa komoditas tertentu, terutama sumberdaya alam
seperti produk hutan dan mineral. Pajak ekspor berkisar antara0%-45%.
PAJAK IMPOR
Hampir setiap impor dikenakan pajak. Produk
konsumen dan barang mewah dikenakan pajak tinggi sedangkan mesin, peralatan,
bahan mentah dan barang modal untuk produksi industri yang tidak tersedia
secara lokal diuntungkan dengan pajak yang rendah atau bahkan pengecualian
pajak.
Tiga kategori tingkat pajak yang berlaku untuk
mengimpor barang:
Ø Tingkat pajak preferensial berlaku untuk mengimpor barang yang berasal dari
negara-negara, kelompok negara atau teritori yang mengajukan perlakukan negara
terutamakan dalam hubungan perdagangan mereka dengan Vietnam.
Ø Tingkat pajak preferensial khusus
berlaku untuk mengimpor barang yang berasal dari negara-negara, kelompok negara atau teritori yang
menerapkan preferensi khusus pada pajak impor kepada Vietnam. Tingkat ini utamanya
berlaku pada negara-negara ASEAN di bawah tarif preferensial bersama (CEPT).
Wilayah
Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA) dengan Tarif Preferensial Efektif Bersama –
CEPT: Vietnam berkomitmen membatalkan cukai impor yang berlaku untuk
barang-barang yang tercantum dalam daftar non-eksklusif pada tahun 2015; secara
bertahap memindahkan barang dari daftar eksklusif sementara, sensitif dan
sangat sensitif ke non-eksklusif (pada 1/1/2013). AFTA tidak memberlakukan
kebijakan pengecualian dan pengurangan pajak pada barang-barang yang tercantum
dalam daftar eksklusif bersama.
Wilayah Perdagangan Bebas ASEAN-Cina degan Perjanjian
Perdagangan Bebas ASEAN- Cina: Cukai ekspor yang berlaku untuk barang-barang
dari Cina ke Vietnam dan sebaliknya akan secara bertahap diturunkan. Cukai
impor yang berlaku untuk barang-barang normal akan dibatalkan hampir seluruhnya
pada tahun 2015. Cukai impor yang berlaku untuk barang-barang sensitif akan
dikurangi menjadi 0-5 % pada tahun 2020. Cukai impor yang berlaku untuk
barang-barang yang sangat sensitif tidak akan melebihi 18% pada tahun 2018.
Ø Tingkat pajak normal berlaku untuk
impor barang yang berasal dari negara-negara, kelompok negara
atau teritori yang tidak menerapkan perlakuan negara terutamakan atau
preferensi khusus pada pajak impor kepada Vietnam. Tingkat pajak normal tidak
akan 70 % lebih tinggi dari tingkat pajak preferensial item barang-barang yang
sama yang ditetapkan oleh pemerintah.
4. Ikatan politik dan ekonomi
Pada saat ini mitra dagang utama Vietnam adalah Jepang, Singapura, Hong
Kong, Taiwan, Korea dan Uni Eropa, dan perdagangan dengan negara Asia merupakan
80% dari total keseluruhan perdagangan. Sebelum tahun 1990, mitra utama Vietnam
dalam perdagangan adalah negara-negara sosialis terutama Uni Soviet. Pada masa
sekarang, Vietnam telah memperluas pasar di luar negerinya dengan mempromosikan
industri berorientasi ekspor dan menempatkan penekanan pada substitusi impor
barang-barang manufaktur.
Di sisi lain pertumbuhan ekonomi tinggi tak bisa dipungkiri telah memicu
tumbuhnya kelas menengah di Vietnam. Kelas itu, kini bermunculan di Hanoi dan
Ho Chi Minh, dua kota terbesar di Vietnam dan membelanjakan uangnya untuk
menjemput kemewahan. Pada umumnya para remaja dan pemuda di Vietnam mulai
menerapakan gaya hidup hedonis seiring mereka mencari gaya hidup modern.
Sementara para wanitanya mulai menyukai membeli produk-produk dengan merek yang
mendunia seperti Louis Vuitton, Bulgari
dan Cartier.
Louis Vuitton bahkan berencana meningkatkan gerainya di Hanoi sampai tiga
lantai untuk mengantisipasi banyaknya pembeli. Hitungan itu dibuat berdasarkan
jumlah pembeli yang mencapai 170 orang setiap minggu dengan nilai belanja US$ 5
ribu per orang
5. Inflasi
Vietnam secara umum masih tergolong negara
miskin dengan GDP US$280,2 miliar (estimasi 2006). Ini menandakan kemampuan
daya beli sebesar ~US$3.300 per kapita (atau US$726 per kapita berdasarkan market
exchange rate). Tingkat inflasi
diperkirakan 7.5% per tahun pada 2006. Daya beli publik meningkat dengan pesat.
Kemiskinan, berdasarkan jumlah penduduk yang hidup dengan pendapatan di bawah
$1 per hari, telah menurun secara drastis dan sekarang lebih sedikit daripada
di Tiongkok, India dan Filipina.Vietnam juga
telah berhasil mengendalikan inflasi, yang telah turun dari angka tiga digit
sebelum reformasi menjadi 5,2% pada tahun 1993, 14,4% pada tahun 1994 dan 12,7%
yang diharapkan pada tahun 1995. Ini merupakan prestasi cukup signifikan dalam
waktu singkat. Pertumbuhan dalam perdagangan internasional Vietnam juga amat
mengesankan. Hal ini dapat dilihat dari ekspor pada tahun 1994 total US $ 4050000000,
yang mengalami kenaikan dari US $ 2,4 miliar pada tahun 1990, sedangkan total
impor lebih dari dua kali lipat, dari US $ 2750000000 menjadi US $ 5830000000
pada tahun 1990 dan 1994. Pertumbuhan impor ini tentu saja didorong oleh
permintaan atas barang modal, mengikuti aliran kuat dari investasi langsung asing.
6. Tingkat perkembangan ekonomi
Vietnam
adalah negara yang pertumbuhan ekonominya selalu tinggi dalam 10 tahun
belakangan. Tahun lalu pertumbuhan itu bahkan mencapai 8,5 persen atau yang
tertinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonominya sebesar 7,5 persen. Bank-bank
di sana juga tercatat paling agresif menyalurkan kredit akibat tingginya
permintaan akan bahan bangunan dan material lainnya untuk sektor properti. Oleh
beberapa pengamat, kondisi itulah yang menyebabkan ekonomi Vietnam mulai
sedikit memanas.Di sisi lain pertumbuhan ekonomi tinggi tak bisa dipungkiri
telah memicu tumbuhnya kelas menengah di Vietnam. Kelas itu, kini bermunculan
di Hanoi dan Ho Chi Minh, dua kota terbesar di Vietnam dan membelanjakan
uangnya untuk menjemput kemewahan. Orang-orang setengah umur dan anak-anak muda
di sana, sekarang mempunyai uang lebih dan mereka sedang mencari gaya modern.Pendapatan
per kapita Vietnam memang hanya berkisar US$ 480 atau masih jauh lebih kecil
dari pendapatan per kapita Indonesia yang mencapai US$ 830 atau Thailand yang
sebesar US$ 1.987. Namun hampir setiap akhir pekan, gerai-gerai mebel dan
elektronik di Hanoi penuh sesak dipadati pengunjung. Mereka datang bukan hanya
sekadar untuk cuci mata, namun juga menghamburkan uang: membeli sofa kulit seharga
US$ 2.500 atau televisi layar datar berukuran 50 inci seharga US$ 11 ribu.
Banyak faktor yang berperan untuk kenyataan konsumsi
yang mencolok itu. Beberapa analis menghubungkannya dengan korupsi pemerintah
dan booming di sektor properti. Namun tumbuhnya sektor swasta dalam empat tahun
terakhir, telah menyulap banyak keluarga di kota-kota besar mempunyai lebih
banyak uang dibanding masa sebelumnya. Banyak dari kekayaan mereka yang tak
terdata dan terbebas dari pajak.
Survei terhadap 1.200 orang di Hanoi dan Ho Chi Minh yang pernah
dilakukan Taylor Nelson Survei pada Maret 2004, menunjukkan,
rata-rata pendapatan bersih setelah pajak hanya mewakili 55 persen dari total
pendapatan mereka. Masih dari survei yang sama, uang tabungan mereka membukukan
26 persen dari total pendapatan, atau meningkat 17 persen dari survei lima
tahun silam.
Kalkulasi yang
dibuat oleh Bank Dunia pada 2002, juga mengejutkan. Di dua kota besar itu,
setiap US$ 1 yang dibelanjakan penduduknya berharga lima kali lebih besar
dibanding nilai yang sama yang digunakan di Amerika. Dengan kalimat lain,
setiap empat orang di Hanoi dan Ho Chi Minh sebenarnya telah membelanjakan US$
20 ribu pada tahun itu.
7. Tingkat pendidikan
Vietnam memiliki jaringan yang luas
dikendalikan negara-sekolah, kolese dan universitas tetapi jumlah pribadi lari
dan dicampur lembaga-lembaga publik dan swasta juga tumbuh. Pendidikan umum di
Vietnam diberikan dalam 5 kategori: TK, SD, sekolah menengah, sekolah tinggi,
dan akademi / universitas. Kursus yang diajarkan terutama di Vietnam. Sejumlah
besar sekolah umum telah diselenggarakan di seluruh negeri untuk meningkatkan
tingkat melek huruf nasional, yang sudah termasuk yang tertinggi di dunia. Ada
banyak universitas-universitas spesialis yang didirikan untuk mengembangkan
tenaga kerja nasional yang luas dan terampil.
Sejumlah besar universitas Vietnam yang paling
terkenal yang berbasis di Hanoi dan Ho Chi Minh City. Menghadapi krisis serius,
sistem pendidikan Vietnam sedang dalam reformasi menyeluruh yang diluncurkan
oleh pemerintah. Di Vietnam., Pendidikan dari usia 6-11 adalah gratis dan wajib
Pendidikan di atas ini usia. Tidak gratis, karena itu, beberapa keluarga miskin
akan mengalami kesulitan membayar uang sekolah untuk anak-anak mereka tanpa
beberapa bentuk bantuan publik atau swasta. Apapun, pendaftaran sekolah adalah
salah satu yang tertinggi di dunia dan jumlah perguruan tinggi dan universitas
meningkat secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir, dari 178 pada tahun
2000-299 pada tahun 2005.
8. Budaya
Lebih
dari ribuan tahun, kebudayaan Vietnam sangat dipengaruhi oleh negara tetangga,
RRT. Karena asosiasi lama dengan RRT, kebudayaan Vietnam tetap kuat berpegang
teguh kepada Konfusianisme yang menekankan pada tugas-tugas yang kekeluargaan.
Pendidikan dihargai sangat tinggi. Dalam sejarah, lulus dalam ujian Mandarin
kerajaan adalah satu-satunya cara bagi seorang Vietnam untuk maju secara
sosial.Dalam era sosialis, kehidupan kebudayaan Vietnam banyak dipengaruhi oleh
media yang dikontrol pemerintah dan program budaya sosialis. Untuk beberapa
dekade, pengaruh kebudayaan asing dihindarkan dan ditekankan kepada penghargaan
dan sharing kebudayaan negara-negara komunis seperti
Uni Soviet,
Republik Rakyat Tiongkok,
Kuba, dll. Sejak tahun
1990an, Vietnam telah terekspos secara besar kepada kebudayaan dan media
Asia Tenggara,
Eropa dan
Amerika.
The Hanoi Opera House (Gedung Opera Hanoi).
Pakaian tradisional wanita disebut Ao Dai dan dipakai
dalam momen-momen spesial seperti pernikahan, Tahun Baru
Imlek atau festival-festival. Ao Dai dahulu dipakai oleh wanita
dan pria tetapi sekarang kebanyakan dipakai oleh wanita.
Masakan Vietnam menggunakan sedikit minyak dan banyak sayuran. Makanan
utama sering terdiri atas beras, kecap asin dan kecap ikan. Karakter rasanya
adalah manis (gula), pedas (serrano peppers), asam (jeruk nipis), umami
(kecap ikan) dan berbagai rasa dari mint dan kemangi.
Musik Vietnam sedikit berbeda berdasarkan tiga wilayah: Bac atau Utara,
Trung atau Tengah dan Nam atau selatan. Musik klasik Utara adalah yang tertua
di Vietnam dan secara tradisional lebih formal. Musik tradisional Vietnam dapat
ditilas balik pada invasi Mongol, ketika orang-orang Vietnam menangkap sebuah grup opera
Tiongkok. Musik klasik Tengah menunjukan pengaruh kebudayaan Champa dengan
melodi melankolisnya. Musik Selatan memancarkan sikap laissez-faire (Bahasa
Perancis= peraturan yang memperbolehkan kepemilikan swasta tanpa
kontrol pemerintah / kebebasan).
Sumber :
· Rusdi GoBlog, Melihat Ekonomi Vietnam.
· http://www.informasi-vietnam.com/2012/10/peraturan-tentang-pajak.html